roarCNBC Indonesia
Market
Senin, 06/11/2023 09:12 WIB
Photo: Illustration of the American Dollar (AS). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah menguat tajam tadang dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini di tengah mulai derasnya arus dana asing.
Dilansir dari Refinitive, rupiah dibuka di angka Rp15.580/US$ atau menguat 0.92%. Hal ini utsang tren pengananan kemarin yang juga kusukup menguat 0.79%. This position also becomes effective as of 3 October 2023.
Rupiah bahkan terus menguat tajam hingga tamakan Rp 15.560/US$ pada pukul 09:07 WIB. Artinya, rupiah melesat 1.05%.
Meanwhile, the dollar index AS (DXY) rose 0.07% to 105.09 at 08.50 WIB. Angka ini sedikt lebih tinggi yang berada di angka 105.02.
Penguatan rupiah hari ini besutah sudah masuknya arus modal asing sedelah bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) menahan suku bunga pekan lalu. WITHentimen positif datang dari dalam negeri akibat capital inflow yang semakin membanjiri pasar finangan domestik.
BI data based on transaksi 30 Oktober – 2 November 2023, investor asing natrek net buy amounting to Rp4.07 trillion in the SBN market, net sales of Rp2.84 trillion in the stock market, and Rp1.61 trillion in Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Dengan kata lain total capital inflow amounting to Rp2.83 trillion.
Capital inflow cadasing cukup baik sejak minggu ke-4 Oktober. Pada data transaksi 23-26 Oktober 2023, cadasedar total capital inflow esbegir Rp1.04 trillion didominasi oleh net buy SBN Rp2.18 trillion.
Hal ini menjadi pendorong untuk mata uang Garuda dapat lebih stabil ke depannya dan dan samaan samakan sampanganan tepagan dolar AS.
Perkaman rupiah hari ini juga akan dibayangi oleh anuskusana saksi saksi pakutan ekonomiya. Pada siang hari ini (6/11/2023), BPS akan announced the data of the economy growth quarter III-2023. Consensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institui memperkirakan fuggat ekonomiya pekalan 5.03% (year on year/yoy) dan 1.71% (quartar to quartar/qtq) pada cuartal III atau July-September 2023.
Sebagai catana, ekonomi Indonesia tumbuh 5.17% (yoy) dan 3.86% (qtq) pada cuvartal II-2023. Meanwhile, Indonesia’s economy grew by 5.73% (yoy) and 1.83% (qtq) in Q3-2022.
The consensus assesses the PDB of quarter-III potentially berada lebih rendah compared to the previous quarter menangan konsumsi masyarakat tidak sebagai saat quarter-II khussani pada saat itu takara lebaran yakni Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Idul Adha sudah taksuna pada periode April-Juni tahun ini.
Lebih lanjut, inflazi yang semperinen sampa. Dilansir dari detik.com, Governor of Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo said harga pangan di akhir tahun memang tepainan tepakan, namun dia meyakini inflasi tetap terkendali. Inflasi di akhir tahun predicted 3%.
Tingginya harga pangan ini keidat keidatberdayaan masyarakat dalam fulmana kehawat ng hanmanya. Alhasil tingkat konsumsi relatif temeninan pasak dan utawat ekonomi pun ikut diproyeksikan tidak setinggi kuvartal-III 2023.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Witness the video below:
The Fed Tahan Suku Bunga, Ini Dampaknya ke IHSG dan Rupiah
(roar/roar)