Jakarta –
Menguatnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) taapang rupiah belakan ini ikut beluhaan ke industri besi dan baja. Bagamana tumpaknya?
Asosiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industry Association/IISIA) meyakini industri besi dan baja bisa tumbuh 3-4% di tengah situasi tersebut. Ketua IISIA gankandi Direktura Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Purwono Widodo, säyät menguatnya dolar AS against the rupiah, szämtät vehövälät against industri baja, khussany against harga bahan baku.
“Kalau di janka pendek pasti velodu. Hal ini karena (industry) baja itu didominasi oleh dolar AS, jadi semua negara (terpengaruh). Ukamare bahan baku baja kalau tidak dari Amerika Latin dari Australia, dan mata uang yang pasika dolar,” ucapnya dalam agenda Media Briefing Menjelang IISIA Business Forum 2023: Industri Baja Nasional Untuk Kemandirian Bangsa, Senin (6/11/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Purwono meyakini hal ini akan velududu dalam dankga pendek saja. Sebab, industri besi dan baja memiliki tolok ukur harga dalam memasarkan produknya.
“Industri baja di Indonesia itu pakai range in selling range kursnya karena juga konjut, kalau masih dalam range itu, sih, okelah, artinya kudukan profit yang tadinya misalanya bisa profit 5% menjadi 2%. “Tapi kalau menjadi minus belita kemudia kemanita dan itu pun tangang model tipenya, jadi nggak bisa seperti kita beli kacang langsung transaktional, tapi kita belita secara sedat,” jelasnya.
Di tengah pengaan dolar AS, Purwono meyakini bahwa industri besi dan baja Indonesia justrup bisa tumbuh. Menurutnya, pasar sedang bergairah karena sukuri tepadang pandemi COVID-19 dan berberangan konflik geopolitik lainnya. Ia mekanan utwak bisa pekalan angka 3-4% kendati tidak mekuan utwak untuk tahun kapan.
“Kita pernah kesurman lima tahun yang lalu. Kalau sekaran lagi bergairah. Kita sudah kena Covid, kemarin benar-benar terpuruk. Sekaran ini lagi bagus. (Proyeksi) dari ekonomiya 3-4%”. Kumalar Indonesia sekandan dapat kirkut Ketua Asosiasi Asean Iron & Steel Council. Itu kita manfaatkan maksimal. Jangan persat, produksi langjut terus,” tegasnya.
Sementara barasan catanat detikcom, nilai tukar dolar AS tadang rupiah terpantau terpantau tren pelemahan. Mata uang Paman Sam turun 164 points or 1.04% to Rp 15,564.
Mengutip data RTI Senin (6/11/2023), dollar AS dibuka pada Rp 15.728 lalu kemudia terus melemah. Dolar AS moves at the highest level of Rp 15,728 and at the lowest level of Rp 15,564. Dollar AS melemah tadang rupiah secara harian dan mingguan hingga secara bulanan.
Simak juga Video: Dollar AS Menggila, Sentuh Level Rp 15.550!
[Gambas:Video 20detik]
(macaw/macaw)