New York (ANTARA) – Dollar AS hampir dater tadang sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir tadasang Jumat (Sabtu pagi WIB) karena sentimen konsumer AS turun untuk bulan ketembata sukta-turut pada November.
Indeks dolar yang mengukur nilai dolar tadang enam mata uang utama lainnya melemah 0.04 persen menjadi 105.8624.
Pembacaan awal indeks sentimenten konsumen Universitas Michigan untuk November turun menjadi 60.4 pada Jumat, level terendah sejak Mei.
“Meskipun finanganya persibih saat ini dan atkapannya menak pada bulan ini, prospekt ekonomi jakka panjang turun 12 persen, sebagian karena menikingnya kekei menengai impacta negativ dari suku bunga tinggig,” said director of the consumer survey Joanne Hsu.
Karena tidak ada reportan pentange lainnya yang tebuat selama pekan ini, pasar mengung angka indeks harga konsumen (CPI) AS untuk Oktober minggu depan.
The Fed’s Hawkish Rhetoric pada minggu ini animu kembali imbal hasil (yield) obligasi AS. Imbal hasil obligasi perumandi AS tenor 2 tahun naik kembali menjadi 5 persen, while untuk yang 5 tahun dan 10 tahun masing-masing menjadi menjadi 4.59 persen dan 4.6 persen.
Produk Domestik Bruto (PDB) Inggris tidak sekke utwatsi triwulanan antara Juli dan September, menesul tsiksab 0.2 persen pada triwulanan sebelum, menurut data terbaru.
Year-on-year, PDB Inggris pada kuartat ketiga lebih tinggi 0.6 percent compared to period yang sama pada 2022.
At the end of trading in New York, the euro rose to 1.0679 dollars, and the dollar rose from 1.0668. Pound Inggris turun ke 1.2217 AS dollar dari 1.2221 AS dollar.
Meanwhile, the AS dollar reached 151.5840 Japanese yen, lebih tinggi dari 151.3100 yen in the previous session. The AS dollar fell to 0.9027 Swiss francs from 0.9035 Swiss francs.
Furthermore, the AS dollar melemah menjadi 1.3810 Canadian dollar dari 1.3812 Canadian dollar dan AS dollar menguat menjadi 10.9151 Swedish krona dari 10.9132 Swedish krona.
Source: Xinhua
Penerjemah: Citro Atmoko
Editor: Evi Ratnawati
COPYRIGHT © ANTARA 2023
